-->

Selasa, 17 April 2012

BIBIT PARFUM COPA GABANA INDONESIA (PROMO)

   

GROSIR PARFUM NON ALKOHOL












MELAYANI GROSIR DAN PARTAI , REFILL / ISI ULANG 
DAN SEGALA KEBUTUHAN PARFUM ANDA.


    


MENYEDIAKAN JUGA PEWANGIAN LOUNDRY BERBAGAI AROMA. 

  
BIBIT WEWANGIAN DAN PARFUM PENYEGAR MURNI 

















Penjualan distributor agen grosir.
Tersedia dalam kemasan kaleng alumunium ukuran minimum 0.5 kg.
Kami juga jual alat pres untuk botol spray dg aplikasi pres spray botol dalam berbagai ukuran kepala botol.


















Menjual:
  • bibit parfume in the line of branded parfume
    menyediakan secara grosir bibit parfume yang memiliki aroma segaris dengan Parfume ber-merk.
    Dengan pemesanan minimum botol 250 gr
  • bibit pewangi aroma laundry segala macam aroma
  • botol-botol parfum segala ukuran (penisilin, spray, dan roll on)  










Info Perusahaan:
Nama: Ade Rama Kamanjaya [Pemilik/Pengusaha]   
E-mail: adeparfum@gmail.com   
Fb: copa gabana parfum lawang   
Nomer HP: 085649654913    
Nomer Telpon: 0341-9189403    
Nomer Faks: -
Alamat: Jl.Dr.Sotomo 23 Lawang, Malang , Jawa Timur .Indonesia.

ORDER LANGSUNG KE 085 649 654 913 ADE RAMA (OWNER)
TRANSFER VIA BRI aN ADE RAMA KAMANJAYA312501033796532
TRANSFER VIA Mandiri aN ADE RAMA KAMANJAYA 1440013059263

KAMI JUGA MEMBUKA KESEMPATAN BAGI ANDA SEKALIAN UNTUK BERGABUNG BERSAMA KAMI SEBAGAI RESELLER. 



ANDA BERMINAT????


SEGERA HUBUNGI KAMI, PESAN, DAPATKAN DAN RASAKAN 100% WANGI SEPANJANG HARI...!!!


UNTUK PEMESAN MINIMAL 1 LUSIN (BOLEH CAMPUR)

PEMESANAN 5 LUSIN KE BAWAH KAMI BERI HARGA PROMO Rp 6.000,00/ BOTOL

PEMESANAN 6-10 LUSIN  KAMI BERI HARGA ISTIMEWA Rp 5.500,00/ BOTOL

PEMESANAN 11-20 LUSIN  KAMI BERI HARGA SPESIAL Rp 5.000,00/ BOTOL

PEMESANAN 21 LUSIN KE ATAS KAMI BERI HARGA SUPER SPESIAL Rp 4.500,00/ BOTOL
ORDER LANGSUNG KE 085 649 654 913 ADE RAMA (OWNER)

WEBSITE RESMI KAMI:
WWW.ADEPARFUM.INDONETWORK.CO.ID
  

UNTUK PELAYANAN YANG LEBIH JELAS BISA ANDA HUBUNGI KAMI: HP 085649654913 (ADE RAMA)


Kami perkenalkan Copa Gabana Perfumes, bibit parfum dari Perancis dengan tingkat kesearahan yang sangat tinggi dengan aroma parfum aslinya.

 
Bisnis kami bergerak dalam bidang wewangian dan kami merupakan agen/ distributor COPA GABANA PERFUMES dari Perancis,kami menjual esensial parfum/bibit minyak wangi untuk refill parfum import/BRANDED, bibit parfum dari COPA GABANA hampir persis dg parfum aslinya.. hingga cocok untuk bisnis yang sangat menguntungkan..

Sangat cocok untuk anda yang mempunyai usaha refill parfum, atau untuk anda yang ingin mulai membuka usaha di bidang refill parfum, Copa Gabana adalah solusinya. Jika anda berminat, silahkan hubungi kami, PARFUM WANGI, Jl.DR. SUTOMO 23 LAWANG, atau hubungi Hp kami di 085649654913, kami akan kirimkan pricelist Copa Gabana Perfumes yang tersedia dalam ukuran 0,5 kg dan 1 kg. Kami sangat senang dapat membantu anda.



NAMA2 AROMA BISA ANDA PILIH
KAMI TUNGGU YA ORDERNYA. . .

Untuk Yang Cewek
- 5th after five
- annasui secret wish
- annasui dolly girl
- annasui dream
- aigner in leather
- aigner black
- bulgary omnia cristaline
- burberry brit
- burberry of london
- burberry weekend
- britney in control
- britney fantasy
- britney spears
- beautiful
- benetton united
- benetton tribu
- benetton hot
- blv-woman
- blv note
- boucheron jaipur
- cartier delicious
- chic woman
- clinicque happy classic
- clinicque happy tou be
- clinicque happy heart
- clinicque simply
- ck one
- ck one summer
- ck one scene
- ck euphoria
- channel 5
- channel chance
- channel coco
- channel coco modemoise
- champagne YSL
- charlie white
- clear day
- cabotin
- cartier dragon
- D&G light blue
- davidoff cool water
- davidoff game
- davidoff echo
- dior addict 1
- dior addict 2
- dolce vita
- dkny donna karan
- dkny delicious
- dune-christian dior
- dunhill desire red
- dioresimo
- estee lauder paradise
- estee lauder pleasure
- estee lauder white line
- escada escada
- escada sentiment
- escada margareth
- escada rock n rio
- escada sexy gravity
- escada islandkiss
- escada ipiza hipy
- escada magnetism
- escada sport
- escada pacific paradise
- eternity classic
- eternity moment
- eternity summer
- elisabeth green tea
- elisabeth 5th avenue
- fcuk her
- gucci rush 1
- gucci rush 2
- gucci envy
- gucci envy me 1
- gucci envy me 2
- guess pink
- giorgi armani sensy
- givenchy erisistable
- hugo boss woman
- hugo boss deep red
- hugo boss intens
- hugo boss army woman
- hugo boss purple
- hugo boss femme
- imperio armani
- imperio armani white
- issey miyake classic
- jpg woman
- jador
- jlo glow
- jlo life
- jlo still
- kenzo flower
- kenzo leaupar
- kenzo daun
- kenzo air
- kenzo d'ete
- kenzo d'ete summer
- kenzo oriental
- lacoste touch of pink
- lacoste cool play
- lancome miracle
- miami glow
- mistery naomi
- moschino love
- miss dior cherie
- nina ricci burung
- nina ricci premier jour
- nina ricci love in paris
- perry elies
- nina ricci nina
- poeme lancome
- paris hilton
- paris hilton just me woman
- pleasure exotic
- pleasure intens
- pure poisson
- paco robana ultraviolet
- red jeans
- ralph laurent romance
- ralph laurent blue
- salvatore ferragamo
- salvatore incanto
- sensy whte rose
- samsara
- sarah jesica parker
- tender poison
- tresor lancome
- tommy girl
- tommy T
- tommy summer
- tommy truestar
- troble boucheron
- visit azzaro
- xs extreme
- xio woman
PM me For More


Untuk Yang Cowok
- aqua di gio
- armani mania
- aigner black
- aigner blue
- aigner clear day
- aigner leather
- aigner xxx
- armani city glame
- aigner x limited
- axe alaska
- allure sport
- aramis life
- bulgary pour homme
- burgary aqua
- bulgary extreme
- bulgary black
- bulgary green
- bulgary soir
- blv note
- blv blue
- burberry brit
- burberry of london
- benetton cold
- benetton united
- best chevignon
- boss immotion silver
- boss inmotion blue
- boss inmotion black
- boss inmotion green
- boss element aqua
- boss selection
- boss energise
- boss soul
- boss army
- boss bottle
- channel allure
- ck bee
- cerruti 1881
- chic carolina herrera
- clinique happy
- cartier declaration
- casablanca
- carolina herrera aqua
- contradiction
- ck grave
- dunhill desire blue
- dunhill boxer
- dunhill exentric
- dunhill fresh
- davidoff cool water
- davidoff echo
- davdidoff silver shadow
- davidoff game
- davidoff deep
- davidoff good life
- dkny delicious
- drakkar noir
- dior pour homme
- escada sentiment
- escape
- eternity summer
- eternity classic
- fcuk him
- fahrenheit
- ferrary black
- gatsby
- hugo number 1
- hermes
- intuition
- issey miyake classic
- issey miyake blue
- jaguar blue
- jaguar green
- jpg 1
- jpg 2
- kenzo batang
- kenzo leaupar
- kenzo jungle
- lacoste pour homme
- lacoste classic
- lacoste pink man
- lacoste touch of sun
- lancome hipnotise
- mont blanc individual
- mont blanck starwalker
- miracle
- miracle aquatic
- marlboro sport
- masculine
- polo sport
- polo stick
- polo black
- polo blue
- pacorobana xs
- paris hilton just me
- sultan
- statesmen
- spalding
- tommy freedeom
- tommy T
- tommy hilfiger
- trussardi jeans
- tommy truestars
- ultraviolet
- versace bluejeans
- visit azzaro
- xs black
- 212 carolina herrera
- 212 on ice
- david becham
- 212 sexy man
- tommy very cool bahama
- beyond paradise man
- higner energy dior
PM me For More

Prosedur pemesanan
1. Send SMS langsung ke saya produk yang anda pesen.

2. Nanti saya balas jumlah harga dari produk yang telah dipesan.

3. Transfer jumlah harga yang telah disepakati via
----BRI SIMPEDES 3125-01-033796-53-2 a/n ADE RAMA KAMANJAYA

4. Nanti Barang akan saya kirim dengan menggunakan jasa pengiriman dari TIKIJNE, INDOPACIFIC

5. Ongkir ditanggung Pemesan


Orientasi Eksternal dan Internal Dalam Berwirausaha

 

Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal

Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.

Orientasi Eksternal didapat dari :
  1. Konsumen
  2. Perusahaan yang sudah ada
  3. Saluran distribusi
  4. Pemerintah
  5. Penelitian dan Pengembangan

Orientasi Internal didapat dari :

Tiga Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu :
  1. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan
  2. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsurunsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalahmasalahnya
  3. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan

Proses inovasi :
  1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
  2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
  3. Menguraikan masalah-masalah
  4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
  5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
  6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
  7. Mencari pemecahan sementara
  8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati
  9. Bergerak terus jika semuanya baik
  10. Mencapai keberhasilan

Peluncuran usaha baru

Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :
  • Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa
  • Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki
  • Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
  • Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi
  • Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa
  • Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing
  • Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa


EVALUASI PELUANG USAHA BARU

Penetapan Kelayakan Usaha Baru

Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan

Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
  1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai
  2. Kinerja produk yang salah
  3. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
  4. Tidak disadarinya tekanan persaingan
  5. Keusangan produk yang terlalu cepat
  6. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
  7. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan


Ditulis Oleh : Wuryanano

Sumber Peluang Potensial Dalam Berwirausaha

Sikap yang Benar untuk Memulai Bisnis Sendiri

Bukan suatu hal mudah untuk memulai bisnis sendiri, tetapi sebaliknya, juga bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Memulai bisnis pribadi merupakan hal yang menakutkan, dan sekaligus menarik. Mengapa? Di satu sisi, hal ini dapat menimbulkan Resiko besar, sedangkan di sisi lain, kesempatan besar dalam kehidupan juga sedang menanti. Oleh karena itu, sangat masuk akal jika Anda menjadi ingin tahu, apa saja sebenarnya, yang terlibat dengan diri Anda pada saat memulai berbisnis, dan apa saja yang bisa membuat langkah bisnis Anda ini bisa sukses.

Berikut ini ada beberapa hal, yang mungkin bisa membantu Anda untuk memikirkannya sebelum terjun langsung membuka sebuah bisnis:
  1. Carilah jalan dari beberapa cara bisnis konvensional, dan cobalah. Disini Anda tidak harus, dan memang tidak perlu langsung melakukan cara yang benar bukan?
    So, Business is Learning by Doing, isn't it?


  2. Jadilah orang yang kreatif, fleksibel, dan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi, dengan mendapatkan informasi tentang pangsa pasar, dan peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi, yang sekiranya bisa mempengaruhi pangsa pasar itu.


  3. Apa tujuan pribadi Anda untuk berbisnis sendiri ini?
    Apa yang Anda kehendaki dalam hidup?
    Jenis penghasilan seperti apa yang Anda inginkan?
    Di manakah Anda berada 5 tahun, 10 tahun mendatang?

    Ini semua bisa menyatakan tujuan pribadi Anda, dan ini bukan hal sepele. Anda harus memiliki dan mengetahui tujuan pribadi yang benar-benar penting bagi Anda, karena perlu Anda ketahui, bukankah bisnis itu sendiri merupakan sesuatu yang menuntut?


  4. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda sedang melakukan sesuatu yang ingin dilakukan?
    Apakah Anda bekerja dengan orang-orang yang memang Anda ingin bekerja sama untuk melakukannya?
    Apakah menurut Anda, kira-kira pengembalian investasi sudah bisa seperti yang diharapkan?

    Jika ternyata muncul perasaan tidak senang, tidak "mood", maka bisa jadi Anda tidak akan menjadi pengusaha yang baik dan sukses.


  5. Punyai ide bisnis yang disertai hasrat membara atau "passion" pribadi untuk segera memulai dan mengoperasikannya. Hasrat pribadi ini semestinya menjadi bagian dari apa yang Anda kehendaki dalam hidup. Jika tidak, jangan harap Anda bisa mengubah semua ide Anda menjadi bisnis yang sukses.


  6. Lihat kembali dan pikirkan pengalaman kerja Anda. Pengalaman kerja adalah bagian dari ide bisnis. Jika Anda ingin membuka sebuah bisnis, ada baiknya jika Anda ikut program "on the job training" atau magang kerja lebih dulu di bisnis yang sekiranya Anda inginkan. Seperti di Komunitas TDA ini, ada program "Apprentice"...ini bisa juga dimanfaatkan.


  7. Harus berusaha memiliki pengetahuan dasar berbisnis, jangan ngawur atau percaya begitu saja "omongan ngawur" tokoh-tokoh bisnis yang sudah jadi milyarder yang sering bilang, bahwa kalau mau bisnis ya jalanin aja gak perlu mikir. Saya jamin pada akhirnya, jika Anda mengikuti begitu saja "anjuran ngawur" itu, maka Anda akan benarbenar mikir belakangan, dan pusing seribu keliling, akibat bisnis Anda hancur, alias bangkrut dengan hutang melimpah. Ingat, pengetahuan dasar berbisnis ini merupakan salah satu pintu masuk untuk memulai bisnis Anda sendiri. Naluri, perasaan, ataupun intuisi bukanlah pengganti untuk pengetahuan. Jadi Anda harus mau belajar mendalami bisnis dengan ilmu pengetahuan.


  8. Bertanyalah pada hati nurani Anda. Apakah Anda ingin mulai membuka bisnis baru itu karena ingin cepat menjadi kaya raya?
    Apakah Anda ingin cepat menjadi milyarder?

    Menurut saya, jika Anda ingin memulai bisnis sendiri dengan sikap seperti tersebut, maka itu bukanlah sikap yang benar. Uang memang penting, tetapi itu akan datang kemudian seperti yang Anda inginkan...setelah Anda melakukan usaha keras, tekun, pantang menyerah, dan dengan rasa hasrat membara.


  9. Punyai "inner vision", yang mengarahkan Anda untuk melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya! Berikan sesuatu yang dibutuhkan orang. Dengan “inner vision” seperti ini, maka yakinlah Anda akan dihargai orang terus-menerus, meskipun mungkin pada awalnya Anda belum menghasilkan uang yang banyak.


  10. Jika Anda sudah memiliki sikap mau melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya, maka ini akan membentuk Anda untuk memiliki komitmen sukses, dan membuat Anda untuk terus melangkah dari keadaan sekarang, untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Dan, pada gilirannya nanti, Anda akan menjadi seorang yang kaya ide, punya visi, dan sanggup menerapkan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain, bahkan orang yang mungkin Anda lihat sebagai sosok terbaik pada saat ini.


Nah, rekan-rekan entrepreneur jika Anda bisa melakukan kesepuluh hal di atas tersebut, maka hal itu akan menjadikan Anda sebagai orang yang tidak puas dengan pekerjaan dan hasil kerja yang rata-rata (average), tetapi Anda akan menjadi orang yang puas dengan melakukan pekerjaan dan menghasilkan sesuatu yang besar (superior).

Inilah menurut saya suatu sikap yang penting dan benar ketika Anda mau memulai bisnis pribadi. Dan, jika Anda merasa telah memiliknya, maka Anda memang pantas memulai bisnis pribadi buat masa depan Anda dan keluarga Anda. Jadi, mau tunggu apa lagi?

Ditulis Oleh : Wuryanano

Ide Kewirausahaan

Memahami 9 Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.

Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.

  1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik
    Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.


  2. Membuat visi dan misi bisnis
    Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis.


  3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
    Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan. Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses.


  4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.
    Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.


  5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.
    Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.


  6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.
    Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.


  7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?
    Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.


  8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
    Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.


  9. Pemasaran, pelayanan dan product brand
    Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.


Ditulis Oleh Sri Setya Handayani, SE., MM

Lingkungan Kompetitif dan Strategi Menghadapi Lingkungan Kompetisi Baru

LINGKUNGAN KOPETITIF

  1. Faktor-faktor Pengubah Lingkungan Kompetisi

    a. Revolusi Teknologi
    Sekarang ini sedang berada dalam era informasi. Lebih dari 275 juta orang berlanganan internet. Industri dalam bidang IT tumbuh dua kali lipat daripada pertumbuhan ekonomi. Dan investasi dalam bidang IT mencakup 45% dari total investasi dalam bidang bisnis. Kemajuan teknologi memberikan kemudahan kemudahan kepada perusahaan dan pelanganuntuk mendapatkan efektifitas dan efisiensi.

    b. Globalisasi.
    Globalisasi didasarkan atas pembangunan ekonomi yang mendunia dengan membuka pasar dalam negreri terhadap persaingan dari luar negeri dengan menghilangkan hambatan perdagangan ( trade barriers ).
    Penemuan teknologi baru mendorong munculnya globalisasi dan pada gilirannya globalisasi mendorong perkembangan lahirnya teknologi baru.


  2. Karakteristik Persaingan Baru
    Dengan tinggi dan kompleksnya intensitas persaingan (hypercompetitive ). Sehinnga entrepreneur mengalami kesulitan untuk mengenal siapa dimana bilamana, serta kekuatan dan kelemahan pesaing.

    Begitu juga perubahan yang cepat dan hadirnya hypercompetitive membuat perencanaan dan perkiraan tentang pasar menjadi sulit, sehingga pertanyaan ” what business are you in ?’ semakin sulit untuk dijawab.



STRATEGI WIRAUSAHA MENGHADAPI LINGKUNGAN KOPETISI BARU

  • a. Competing on the Edge ( COTE )
    COTE adalah suatu pendekatan terhadap strategi di industri yang mempunyai perputaran yang tinggi dan tingkat kompetensi yangketat. Pendekatan ini dikembangkan berdasarkan riset terhadap 12 bisnis pada industri komputer, suatu industri di mana kemampuan para
    manajer dalam mengatasi perubahan yang sangat cepat merupakan hal yang sangat penting / kritis baikbagi perusahaan baru ( new venture = NV ) maupun yang telah mapan ( established corporation = EC ).
    Studi dilakukan terhadap enam pasang perusahaan bisnis, dimana tiap pasang menghadapi tantangan strategi tersendiri, seperti teknologi yang mutakhir, trade-off yang sulit antara harga dan features, masalah gaji, dan sebagainya. Tiap pasang terdiri dari perusahaan yang dikenal dominan pada segmennya di industri komputer.
  • b. Sintesis Strategik
    COTE merupakan pendekatan terhadap strategi entrepreneurial yang dilakukan oleh manajer, baik yang berasal dari NV maupun dari EC.
    Masing masing jenis perusahaan tersebut bergerak dengan arah yang berbeda menuju ke suatu tujuan bersama, dimana strategi COTE dapat diimplementasikan untuk memuaskan permintaan yang kompetitif dari EC dan NV.

    Pada dekade terakhir, perusahaan telah berusaha melakukan perubahan dengan downsizing dan reengineering dengan tujuan agar tercipta organisasi yang ramping, responsif, adaptif dan fleksibel.


  • c. Twin Balancing Acts ( Menyeimbangkan keadaan Chaos dan Birokratis ).
    COTE merupakan structural Balancing Act. Satu sisi menunjukan suatu struktur yang telah berkembang baik yang biasa merupakan karakteristik dari organisasi birokratik. Birokrasi menekankan struktur, kontrol yang ketat dan tidak berani mengambil resiko meskipun berada pada ketidakpastian lingkungan.
    Pada sisi yang berlawanan terdapat chaos, yang merupakan suatu keadaan yang lazim terdapat dalam New Venture dimana terdapat sedikit struktur dan proses yang terorganisasi. Pada jenis perusahaan ini , manajer sring melakukan berbagai macam hal, seperti berusaha mendapatkan peluang, mengatasi masalah keuangan dan pegawai, menancapkan posisinya di pasar.
    Kedua sisi tersebut bukan tempat yang optimal untuk beroperasi. Disatu sisi kaku terhadap perubahan di sisi lain tidak memiliki mekanisme. Posisi yang ideal terletak di tengah dari skala dan disebut ” edge-of-chaos”.
    Upaya balancing act dari edge of chaos dan edge of time, melibatkan setidaknya enam proses ( 3 proses structural dan 3 proses waktu ) yaitu :
    • Improvisation
    • Coadaptation
    • Patching
    • Regeneration
    • Experimentation
    • Time pacing


  • d. Key Structural Processes
    Improvisation merupakan kemampuan untuk beroperasi secara fleksibel dengan adanya hambatan sedikitnya aturan dan struktur. Di dalam perusahaan agar dapat berimprovisasi, pegawai diharapkan mempunyai kemampuan dasar yang kuat, dapat bekerja dalam struktur yang minimal, dan sering berkomunikasi. Sehingga diharapkan organisasi dapat beradaptasi terhadap pasar yang berubah. Proses struktur yang kedua adalah coadaptation. Inti coadaptation adalah kolaborasi diantara unit bisnis atau anggota tim. Proses struktur ketiga adalah patching. Patching adalah proses konfigurasi organisasi yang mulus terhadap kesempatan bisnis dan perubahan pasar.
    Regeneration merupakan proses waktu yang berhubungan dengan kombinasi antara lama dan baru. Tujuan adalah untuk menemukan keseimbangan antara kesempatan lama yang menghasilkan keuntangan dan juga merasa nyaman dengan kesempatan baru yang kadang berisiko namun menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Proses waktu kedua adalah experimentation. Inti dari proses ini adalah mengembangkan berbagai jenis kemungkinan yang hemat biaya, seperti eksperimen produk, aliansi pasar dan sebagainya. Proses waktu ketiga adalah time pacing, dimana perubahan tidak secara reaktif disebabkan oleh kejadian, tetapi ditentukan secara proaktifpada suatu titik transisi tertentu oleh manajer.


  • e. Implementasi Strategi Entrepreneurial COTE
    Implementasi dari strategi entrepreneurial COTE bukan hal yang mudah, Namun ada hal-hal yang harus diingat, yaitu :
    • Iplementasi adalah proses pertumbuhan
    • Posos awal dari perusahaan penting bagi implementasi.
    Untuk NV posisinya biasanya chaostic dan terobsesi dengan masa depan. Sedangkan EC posisi awalnya biasanya sangat tersetruktur dan terfokus pada masa lalu.

    Lngkah pertama implementasi bagi kedua perusahaan baik NV maupun EC adalah mendapatkan ” edge of chaos

    Bagi EC
    • mempunyai budaya organisasi baru yang menghargai perubahan dan menganggap perubahan sebagai peluang atau kesempatan dan bukannya ancaman.
    • Menyediakan training untuk membantu pegawai agar mempunyai entrepreneurial mindset dan mempunyai budaya perubahan.
    • Melakukan penyederhanaan proses dan pengurangan struktur dengan tujuan untuk mendpatkan agility, bukan hanya efisiensi.

    Bagi NV
    • Untuk memperoleh ” edge of chaos ” diperlukan adanya tambahan disiplin.
    • Perlu adanya tambahan peraturan, yang tidak mengurangi kreativitas.
    • Diperlukan tambahan struktur untuk mengatasi pertumbuhan,

    Langkah berikutnya adalah ” edge of time ” Untuk EC, para manajer diharapkan berfikir secara modular. Sedangkan untuk NV, manajer harus lebih berfikir mengenai nilai dari pengalaman. Yaitu selain berfikir menganai cara-cara baru dalam menghadapi permasalahan, manajer dapat mengambil pengalaman masa lalu yang relevan.

    Langkah terakhir adalah ” time pacing ”. Untuk EC hal ini memerlukan pemeriksaan atas ritme yang tidak dikenaliyang mungkin terdapat di organisasi.
    Pada keduanya baik EC maupun NV manajer harus memperhatikan kompetitors, komplementer, pembeli, supplier agar dapat mempelajai retme mereka.


Ditulis oleh Sriyanto, SE., MM. & Romdhoni S, SPd, MM

Ruang Lingkup dan Proses Terbentuknya Kewirausahaan

1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan dan Perkembangannya

Dalam teori ekonomi, studi mengenai kewirausahaan ditekankan pada identifikasi peluang yang terdapat pada peranserta membahas fungsi inovasi dari wirausaha dalam menciptakan kombinasi sumber daya ekonomis sehingga memengaruhi ekonomi agregat.

Studi kewirausahaan kemudian berkembang dalam disiplin ilmu lain yang penekanannya pada sang wirausaha sendiri. Dalam bidang ilmu psikologi, misalnya studi kewirausahaan meneliti karakteristik kepribadian wirausaha, sedangkan pada ilmu sosiologi penelitian ditekankan pada pengaruh dari lingkungan sosial dan kebudayaan dalam pembentukan masyarakat wirausaha. Ray dan Ranachandran (1996) menandaskan, walau terdapat perbedaan sudut pandang, penelitian yang dilakukan baik oleh ahli ekonomi, psikologi, dan sosiologi harus tetap bepijak pada kegiatan kewirausahaan serta sebab akibatnya pada tingkat mikro dan makro. Dengan demikian adalah wajar jika studi kewirausahaan dengan penekanan keilmuan yang berbeda itu pada akhirnya akan saling berhubungan dan memengaruhi.

Sementara itu fenomena kewirausahaan ini masih terus diteliti dan belum terdapat satu pengertian baku yang dianut oleh semua ahli (Shapero, 1982). Ini menunjukkan perkembangan teori ini masih dalam perjalanan panjang serta dari adanya perubahanperubahan ekonomi dunia diharapkan memberi banyak masukan bagi peneliti.

Muculnya banyak wirausaha atau pebisnis, telah menarik perhatian para pakar untuk meneliti bagaimana mereka terbantuk. Bagian ini menjelaskan teori-teori mengenai proses pembentukan wirausaha. Teori tersebut antara lain: life path change, goal directed behavior, teori outcome expectancy. Terakhir, terdapat acuan komprehensif mengenai teori pembetukan wirausaha yang dipadukan oleh teori-teori sebelumnya. Begitu banyak teori yang telah mengupas persoalan ini, intinya bahwa menjadi wirausaha adalah sebuah proses.


2. Teori Life Path Change

Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Banyak orang yang menjadi wirausaha justru tidak memaluli proses yang direncanakan. Antara lain disebabkan oleh:

a. Negative displacement
Seseorang bisa saja menjadi wirausaha gara-gara dipecat dari tempatnya bekerja, tertekan, terhina atau mengalami kebosanan selama bekerja, dipaksa/terpaksa pindah dari daerah asal. Atau bisa juga karena sudah memasuki usia pensiun atau cerai perkawinan dan sejenisnya.

Banyaknya hambatan yang dialami keturunan Cina untuk memasuki bidang pekerjaan tertentu (misalnya menjadi pegawai negeri) menyisakan pilihan terbatas bagi mereka. Di sisi lain, menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarganya, menjadi wirausaha pada kondisi seperti ini adalah pilihan terbaik karena sifatnya yang bebas dan tidak bergantung pada birokrasi yang diskriminatif.

b. Being between things
Orang-orang yang baru keluar dari ketentaan, sekolah, atau penjara, kadangkala merasa seperti memasuki dunia baru yang belum mereka mengerti dan kuasai. Keadaan ini membuat mereka seakan berada di tengah-tengah dari dua dunia yang berbeda, namun mereka tetap harus berjuang menjaga kelangsungan hidupnya. Di sinilah biasanya pilihan menjadi wirausaha muncul karena dengan menjadi wirausaha mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.

c. Having positive pull
Terdapat juga orang-orang yang mendapat dukungan membuka usaha dari mitra kerja, investor, pelanggan, atau mentor. Dukungan memudahkan mereka dalam mengantisipasi peluang usaha, selain itu juga menciptakan rasa aman dari risiko usaha. Seorang mantan manajer di sebuah perusahan otomotif, misalnya, yang memutuskan untuk masuk ke bisnis suku cadang otomotif, misalnya dengan bahan baku ban bekas, seperti stopper back door, engine mounting, atau mufler mounting. Perusahaan otomotif tersebut memberi dukungan dengan menampung produk mantan manajernya tersebut.


3. Teori Goal Directed Behavior

Menurut Wolman (1973), seseorang dapat saja menjadi wirausaha karena termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini disebut dengan Goal Directed Behavior.

Teori ini hendak menggambarkan bagaimana seseorang tergerak menjadi wirausaha, motivasinya dapat terlihat langkah-langkahnya dalam emncapai tujuan (goal directed behavior). Diawali dari adanya dorongan need, kemudian goal directed behavior, hingga tercapainya tujuan. Sedangkan need itu sendiri dari skema muncul karena adanya defisit dan ketidakseimbangan tertentu pada diri individu yang bersangkutan (wirausaha).

Seseorang terjun dalam dunia wirausaha diawali dengan adanya kebutuhan-kebutuhan, ini mendorong kegiatan-kegiatan tertentu, yang ditujukan pada pencapaian tujuan. Dari kaca mata teori need dan motivasi tingkah laku, seperti menemukan kesempatan berusaha, sampai mendirikan dan melembagakan usahanya merupakan goal directed behavior. Sedangkan goal tujuannya adalah mempertahankan dan memperbaiki kelangsungan hidup wirausaha.


4. Teori Outcome Expectancy

Bandura (1986) menyatakan bahwa outcome expectancy bukan suatu perilaku tetapi keyakinan tentang konskuensi yang diterima setelah seseorang melakukan suatu tindakan tertentu.
...judgement about likely consequences of specific behaviors in particular situations.

(Bandura, 1986:82)

Dari definisi di atas, outcome expectancy dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang mengenai hasil yang akan diperolehnya jika ia melaksanakan suatu perilaku tertentu, yaitu perilaku yang menunjukkan keberhasilan. Seseorang memperkirakan bahwa keberhasilannya dalam melakukan tugas tertentu akan mendatangkan imbalan dengan nilai tertentu juga. Imbalan ini berupa juga insentif kerja yang dapat diperoleh dengan segera atau dalam jangka panjang. Karenanya jika seseorang menganggap profesi wirausaha akan memberikan insentif yang sesuai dengan keinginannya maka dia akan berusaha untuk memenuhi keinginannya dengan menjadi wirausaha. Michael Dell, seorang mahasiswa teknik komputer di AS, mempunyai keyakinan yang kuat bahwa bila dia geluti serius hobi modifikasi komputer yang diminati teman-temannya ia akan dapat mengalahkan IBM kelak. Terdorong oleh hal itu Dell terus mengembangkan usaha dengan mendirikan Dell Corporation. Hingga kini Dell dan IBM terus bersaing di industri komputer.


Jenis Outcome Expectancy

Menurut bandura (1986) ada berbagai jenis insentif sebagai imbalan kerja yang diharapkan individu dan setiap jenis memiliki kekhasan sendiri. Jenis insentif tersebut adalah:

a. Insentif primer
Merupakan imbalan yang berhubungan dengan kebutuhan dengan kebutuhan isiologis kita seperti makan, minum, kontak fisik, dan sebagainya. Insentif diperkuat nilainya jika seseorang dalam keadaan sangat kekurangan, seperti kurang makan/minum.

b. Insentif sensoris
Beberapa kegiatan manusia ditujukan untuk memperoleh umpan balik sensoris yang terdapat di lingkungannya. Misalnya anak kecil melakukan berbagai kegiatan untuk mendapatkan insemtif sensoris berupa bunyi-bunyi baru atau berupa stimulus baru untuk dilihat atau orang dewasa yang bermain musik untuk memperoleh umpan balik sensoris berupa bunyi musik yang dimainkan.

c. Insentif sosial
Manusia akan melakukan sesuatu untuk mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari lingkungan sosialnya. Penerimaan atau penolakan dari sebuah lingkungan sosial akan lebih berfungsi secara efektif sebagai imbalan atau hukuman daripada reaksi yang berasal dari satu individu.

d. Insentif yang berupa token ekonomi
Token ekonomi adalah imbalan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi seperti upah, kenaikan pangkat, penambahan tunjungan, dan lain-lain. Hampir seluruh masyarakat menggunakan uang sebagai insentif. Hal ini disebabkan dengan uang, individu dapat memperoleh hampir semua hal yang diinginkannya, mulai dari pelayanan jasa hingga pemenuhan kebutuhan fisik, kesehatan, dan lainlain.

e. Insentif yang berupa aktivitas
Teori-teori mengenai reinforcement yang sangat terikat pada dorongan biologis, mengasumsikan bahwa imbalan akan memengaruhi perilaku dengan cara memuaskan atau mengurangi dorongan fisiologis. Ternyata dari penelitian terbaru diketahui bahwa beberapa aktivitas atau kegiatan fisik justru memberikan nilai insentif yang tersendiri pada individu.

f. Insentif status dan pengaruh
Pada sebagian besar masyarakat, kedudukan individu seringkali dikaitkan dengan status kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki individu dalam lingkungan sosial memberikan kesempatan kepadnya untuk mengontrol perilaku orang lain, baik melalui simbol atau secara nyata. Dengan kedudukannya yang tinggi dalam masyarakat, mereka dapat menikmati imbalan materi, penghargaan sosial, kepatuhan, dan lain-lain. Keuntungan yang khas ini membawa individu berusaha keras untuk mencapai posisi yang memberikan kekuasaan.

g. Insentif berupa terpenuhinya standar internal
Insentif ini berasal dari tingkat kepuasan diri yang diperoleh individu dari pekerjaanya. Insentif bukan berasal dari hal di luar diri, tetapi berasal dari dalam diri seseorang. Reaksidiri yang berupa rasa puas dan senang merupakan salah satu bentuk imbalan internal yang ingin diperoleh seseorang dari pekerjaannya. Seorang yang merasakan bahwa kemampuannya tidak akan dapat optimal bila hanya bekerja sebagai karyawan, akan lebih puas bila ia merasa bahwa dengan berwirausaha segenap potensinya dapat tersalurkan.

Jadi ada insentif-insentif tertentu yang umumnya diharapkan seseorang dengan menjadi wirausaha. Antara lain insentif primer, insentif sosial, insentif status dan pengaruh, dan insentif terpenuhinya standar internal.


5. Tujuan Pembentukan Wirausaha

Teori-teori diatas sudah menjelaskan mengenai bagaimana proses seseorang dapat menjadi wirausaha. Walau teori tersebut masing-masing berdiri sendiri, sebenarnya ke empat teori tersebut saling mengisi. Dengan memadukan ke empat teori tersebut dapat menjadi model tahapan pembentukan yang sifatnya lebih komprehensif. Tahapan tersebut adalah:

a. Deficit equilibrium
Seseorang merasa adanya kekurangan dalam dirinya dan berusaha untuk mengatasinya. Kekurangan tersebut tidak harus berupa materi saja, namun dapat juga berupa ketidakpuasan terhadap dirinya sendiri (motivasi, standar internal, dan lainlain). Deficit equilibrium dapat pula terjadi karena berubahnya jalur hidup, seperti jika seseorang mendapat tekanan atau hinaan, misalnya baru keluar dari penjara, serta mendapat dukungan dari orang lain (Shapero & Sokol, 1982).

b. Pengambilan keputusan menjadi wirausaha
Perasaan kekurangan mendorong dia untuk mencari pemecahannya, untuk itu dia mengevaluasi alternatif pemecahan yang dimiliki. Dalam hal ini kemampuan perseptual, kapasitas informasi yang diterima, keberanian mengambil resiko, dan, tingkat aspirasinya terhadap suatu alternatif keputusan memeiliki peran yang sangat besar (Reitman, 1976) dalam usahanya mengambil keputusan untuk menjadi wirausaha.

c. Goal Directed Behavior
Keputusan menjadi wirausaha diambil dengan tujuan memecahkan masalah kekurangan yang dia miliki. Di sini masalah kekurangan diidentifikasi dengan adanya harapan sebagai pemecahan. Harapan-harapan tersebut berupa insentif yang akan dia dapat jika melakukan tindakan tertentu. Insentif ini menjadi rangsangan atau tujuan sehingga mendorong tindakan dan perilakunya sebagai seorang wirausaha (Wolman, 1973).

d. Pencapaian Tujuan
Seperti dijelaskan sebelumnya, tujuan sangat penting untuk pengambilan keputusan menjadi wirausaha. Tujuan ini berupa insentif yang diyakini akan dinikmati jika seseorang melaukan kegiatan tertentu.


6. Peran Pendidikan dalam Pembentukan Wirausaha

Bagaimana peran pendidikan dalam proses pembetukan kewirausahaan? Masih ada perdebatan mengenai pertanyan ini. Meskipun seorang wirausaha belajar dari lingkungannya dalam memahami dunia wirausaha, namn ada pendapat yang mengatakan bahwa seorang wirausaha lebih memiliki streetsmart dari pada booksmart, maksudnya adalah seorang wirausaha lebih mengutamakan untuk belajar dari pengalaman (streetsmart) dibandingkan dengan belajar dari buku dan pendidikan formal (booksmart). Pandangan ini masih perlu dibuktikan kebenarannya. Jika pendapat tersebut benar maka secara tidak langsung usaha-usaha yang dilakukan untuk mendorong lahirnya jiwa kewirausahaan leat jalur pendidikan formal pada akhirnya sukar untuk berhasil.

Terhadap pendangan di atas, Chruchill (1987) memberi sanggahan terhadap pendapat ini, menurutnya masalah pendidikan sangatlah penting bagi keberhasilan wirausaha. Bahkan dia mengatakan bahwa kegagalan pertama dari seorang wirausaha adalah karena dia lebih mengandalkan pengalaman daripada pendidikan. Namun dia juga tidak menganggap remeh arti pengalaman bagi seoranga wirausaha, baginya sumber kegagalan kedua adalah jika seorang wirausaha hanya bermodalkan pendidikan tapi miskin pengalamam lapangan. Oleh karena itu perpaduan antara pendidikan dan pengalaman adalah faktor utaman yang menentukan keberhasilan wirausaha.

Menurut Eels (1984) dan Mas’oed (1994), dibandingkan dengan tenaga lain tenaga terdidik S1 memiliki potensi lebih besar untuk berhasil menjadi seorang wirausaha karena memiliki kemampuan penalaran yang telah berkembang dan wawasan berpikir yang lebih luas. Seorang sarjana juga memiliki dua peran pokok, pertama sebagai manajer dan kedua sebagai pencetus gagasan. Peran pertama berupa tindakan untuk menyelesaikan masalah, sehingga pegnetahuan manajemen dan keteknikan yang memadai mutalk diperlukan. Peran kedua menekankan pada perlunya kemampuan merangkai alternatif-alternatif. Dalam hal ini bekal yang diperlukan berupa pengetahuan keilmuan yang lengkap.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seorang wirausaha yang memiliki potensi sukses adalah mereka yang mengerti kegunaan pendidikan untuk menunjang kegiatan seta mau belajar untuk meningkatkan pengetahuan. Lingkungan pendidikan dimanfaatkan oleh wirausaha sebagai sarana untuk mencapai tujuan, pendidikan disini berarti pemahaman suatu masalah yang dilihat dari sudut keilmuan atau teori sebagai landasan berpikir.

Ditulis oleh Julius Nursyamsi, SE. MM & Wardoyo, SE., MM.

Mempertahankan Jiwa Kewirausahaan

A. Terminologi Kewirausahaan (Intrapreneurship)

Beberapa tahun belakangan ini topik intrapreneurship semakin popular. Dari sekian banyak masih ada kekeliruan dalam memahami konsep yang mendasari intrapreneurship tersebut. Kebanyakan definisi yang ada menyebutkan bahwa intrapreneurship tidak lepas dari aktivitas-aktivitas entrepreneurial yang sesuai dengan persetujuan organisasi dan komitmen sumber daya untuk tujuan inovatif.
Pada dasarnya pokok tujuan intrapreneurship adalah mengembangkan semangat entrepreneurial dalam ikatan organisasi, sekaligus menciptakan iklim guna tercapainya kesejahteraan.

Intrapreneur
Seorang entrepreneur di dalam sebuah organisasi yang telah ada. Biasanya dilakukan karena organisasi tersebut telah tumbuh besar dan kurang fleksibel.

Intrapreneurship
Kebiasaan mengembangkan bisnis baru di dalam struktur organisasi yang ada (Stoner, 1995)

Entrepreneur
Orang yang berusaha mendirikan usaha baru/organisasi baru


B. Kebutuhan Akan Sifat Kewirausahaan Dalam Organisasi
Banyak perusahaan menyadari akan pentingnya sifat kewirausahaan dalam organisasinya (Peter dan Waterman dalam bukunya A Passion of Excellence).

Kebutuhan akan kewirausahaan semakin meningkat dikarenakan munculnya permasalahan seperti :
  1. Semakin banyak pesaing yang mempunyai keunggulan
  2. Ketidakpercayaan akan metode-metode tradisional dalam manajemen
  3. Banyak SDM berpotensi hengkang dan lebih memilih menjadi wirausaha


C. Hambatan-Hambatan Yang Terjadi
Hambatan-hambatan yang biasanya dialami oleh perusahaan adalah tidak efektifnya penerapan teknik tradisional manajemen pada pengembangan suatu bidang baru. Pemahaman tentang hambatan-hambatan tersebut merupakan hal yang penting dalam membantu perkembangan kewirausahaan perusahaan mengingat hal tersebut merupakan kunci dasar penumbuhan iklim inovasi.

Faktor-faktor yang mendukung utuk tercapainya keberhasilan inovasi-inovasi menurut James Brian Quinn (1995) adalah :
  1. Iklim inovasi dan visi
  2. Orientasi pasar
  3. Organisasi yang tetap datar dan kecil
  4. Proses belajar interaktif


D. Elemen-Elemen Spesifik Strategi Intrapreneurial Korporat
Dalam upaya untuk menciptakan strategi intrapreneurial, perusahaan harus memperhatikan pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
  1. Perusahaan yang mempromosikan pertumbuhan pegawai akan dapat merekrut orang-orang yang memiliki kemampuan terbaik.
  2. Tantangan di era tahun 2000-an ini adalah pelatihan kembali para manajer untuk menjadi guru, pelatih dan mentor.
  3. Orang-orang dengan kemampuan terbaiknya mencari perusahaan terbaik yang menyediakan program bonus.
  4. Wewenang manajemen akan degantikan oleh suatu jaringan, dicirikan oleh koordinasi dan dukungan horizontal.
  5. Intrapreneurship dalam korporasi memperbolehkan seorang pegawai.
  6. Mendapatkan kepuasan dari pengembangan ide-idenya tanpa resiko meninggalkan perusahaan.
  7. Perusahaan-perusahaan besar mengambil pelajaran dari bisnis kecil dan belajar bagaimana bisa fleksibel, mendorong inovasi, serta membakar semangat pegawainya.

Menurut John W. Alexander (1989) untuk mendukung strategi intrapreneurial ini, ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan :
  1. Penngembangan visi
  2. Dorongan inovasi
  3. Penstrukturan suatu iklim intrapreneurial
  4. Pengembangan tim usaha

Ada satu cara bagi perusahaan untuk mengembangkan iklim intrapreneurial, yakni melalui program Intrapreneurship Training Program (ITP). Program tersebut dirancang untuk melatih para peserta untuk mendukung intrapreneurship dalam lingkup pekerjaan masing-masing. Program ini mencakup :
  • Pengenalan
  • Kreativitas individu
  • Intrapreneuring
  • Penilaian budaya yang ada saat ini
  • Perencanaan bisnis
  • Perencanaan tindakan


E. Penghapusan Mitos Tentang Intrapreneurial
Ada kesamaan mendasar antara entrepreneur dengan intrapreneur. Akibatnya mitosmitos keliru tentang entrepreneur menulari juga intrapreneur.


  • Mitos : motivasi utama dari seorang entrepreneur (intrapreneur) adalah keinginan untuk kemakmuran, karenanya uang adalah tujuan utama.

    Kenyataan : motivasi utama dari entrepreneur (intrapreneur) adalah proses inovasi : kebebasan dan kemampuan adalah motivasi utama, uang hanya sebuah alat dan symbol kesuksesan.



  • Mitos : entrepreneur adalah pengambil resiko tinggi – mereka adalah penjudi yang memainkan taruhan besar.

    Kenyataan : wirausaha adalah seorang yang realistis dengan mengambil resiko menengah. Karena ia memperhitungkan resiko yang dihadapi


Ditulis Oleh : Ashur Harmadi, SE., MM. & Diah Aryati, SE., MMSi.

Strategi Memasuki Usaha Baru

■ Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai atau memasuki dunia usaha yaitu :

  1. Merintis usaha baru : yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide,organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri.
  2. Membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis atau diorganisir oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi usaha yang sudah ada.
  3. Kerjasama Manajemen (Frachising) : kerjasama antara franchisee dengan franchisor /parent company. Kerjasama ini biasanya: pemilihan tempat, rencana bangunan, peralatan, pengendalian kualitas, riset.

Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Peggy Lambing(2000; 90): Sekitar 43% responden mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional lainnya.


■ Ada 2 pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang :
  • Pertama, Inside out (idea generation) adalah pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
  • Kedua, pendekatan outside in, atau opportunity recognition, yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide bahwa kebutuhan akan berhasil apabila menanggapi atau menciptakan kebutuhan di pasar

Opportinity recognition tak lain adalah pengamatan lingkungan, yaitu alat pengembangan yang akan ditransfer menjadi peluang-peluang ekonomi.

Berita peluang tersebutb bersumber dari :
  1. Surat kabar
  2. Laporan periodik tentang perubahan ekonomi
  3. Jurnal Perdagangan dan pameran dagang
  4. Publikasi Pemerintah
  5. Informasi lisensi produk yang disediakan oleh pialang saham, universitas dan perusahaan lainnya.

Dalam merintis usaha baru terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan:
  1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
  2. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
  3. Organisasi usaha yang akan digunakan
  4. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
  5. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh

Bidang dan jenis usaha yang dimasuki :
  1. Pertanian: usaha pertanian, kehutanan, perikanan dan perkebunan.
  2. Pertambangan: meliputi usaha galian pasir, galian tanah batu dan bata.
  3. Pabrikasi: usaha industri, perakitan dan sintesis
  4. Konstruksi: usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan dan jalan raya.
  5. Jasa keuangan: usaha perbankan, asuransi dan koperasi
  6. Jasa perorangan: usaha potong rambut, salon, laundry, katering.
  7. Jasa umum: usaha pengangkutan, pergudangan, wartel dan distribusi.
  8. Jasa wisata: meliputi berbagai kelompok


Berdasarkan UU No 9/ 1990 tentang Kepariwisataan terdapat 86 jenis usaha yang bisa dirintis yang terbagi ke dalam 3 kelompok :

A. Kelompok usaha jasa pariwisata meliputi :

  • Jasa biro perjalanan wisata
  • Jasa agen perjalanan wisata
  • Jasa Pramuwisata
  • Jasa konvensi perjalanan intensif dan pameran
  • Jasa Konsultan Pariwisata
  • Jasa Informasi Pariwisata
B. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata meliputi :
  • Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam
  • Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya
  • Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus
  • Usaha sarana wisata meliputi :
  • Penyediaan akomodasi
  • Penyediaan makanan dan minuman
  • Penyediaan angkutan wisata
  • Penyediaan sarana wisata
  • Tempat usaha yang akan dipilih

Dalam menentukan tempat usaha harus dipertimbangkan bbrp hal di bawah ini:
  1. Apakah tempat usaha tsb mudah dijangkau oleh konsumen, pelanggan atau pasar ? Bagaimana akses pasarnya ?
  2. Apakah tempat usaha dekat ke sumber tenaga kerja ?
  3. Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya spt alat pengangkut dan jalan raya ?

Ditulis oleh Titi Nugraheni, SE., MM. & Titi Ayem Lestari, SE., MM.